Memahami Tipe Data Integer pada PHP

 

Di dalam bahasa pemrograman, kita wajib memahami tipe data. Apa itu tipe data? Tipe data adalah jenis suatu nilai data yang nantinya akan di simpan ke dalam suatu variable atau konstanta. Nilai data yang di simpan bisa berupa kumpulan nilai angka (bilangan bulat), nilai angka pecahan (float) nilai Boolean (true dan false) , nilai yang terdiri dari kumpulan karakter tertentu, dan jenis tipe data lainnya.

Di dalam bahasa pemrograman PHP kita mengenal beberapa tipe data yang sering di gunakan. Pada artikel ini akan di bahas tipe data PHP yaitu tipe data integer.

Pengertian Tipe Data Integer

Tipe Data Integer adalah suatu tipe data berupa bilangan bulat yang terdiri dari himpunan bilangan negatif, bilangan 0, dan bilangan positif

Contohnya :{ …,-3,-2,-1,0,1,2,3,…}.

Selain bilangan bulat, tipe data integer juga mendukung jenis bilangan lainnya yaitu bilangan octal, desimal, hexadecimal dan biner.

1.   Bilangan Oktal, merupakan bilangan yang terdiri dari angka {0,1,2,3,4,5,6,7}. Bilangan ini juga sering disebut sebagai bilangan berbasis delapan karena notasi angkanya di lambangkan sebagai basis 8. Untuk setiap digit dari bilangan ini dapat diwakilkan sebanyak 3 bit.

2.   Bilangan Desimal, merupakan bilangan yang terdiri dari angka {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9}. Bilangan ini juga sering di sebut sebagai sistem bilangan persepuluh.

3.   Bilangan Hexadesimal, merupakan bilangan yang terdiri dari angka dan huruf seperti {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F} atau yang disebut sistem bilangan enam belas. Simbol A di gunakan untuk menggantikan angka 10, begitu juga untuk symbol B untuk menggantikan angka 11 dan seterusnya.

4.   Bilangan Biner merupakan bilangan yang terdiri dari angka {0,1}. Bilangan biner sering di gunakan sebagai operator logika untuk menentukan nilai true dan false.

Penulisan Tipe Data Integer

Berbeda dengan tipe data string, penulisan tipe data integer pada php tidak di letakkan ke dalam tanda “” melainkan langsung di tuliskan setelah mendeklarasikan variable.

Contoh di atas merupakan contoh bilangan bulat yang terdiri dari bilangan bulat 0 ($bil_bulat1), bilangan bulat positif ($bil_bulat2), dan bilangan bulat negatif ($bil_bulat3).

Kita juga bisa melakukan operasi aritmatika pada bilangan bulat integer seperti melakukan penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian data seperti di bawah ini:

1.   $aritmatika1 melakukan fungsi aritmatika untuk penjumlahan data dari $bil_bulat1 dan $bil_bulat2 menggunakan operasi (+).

2.   $aritmatika2 melakukan fungsi aritmatika untuk pengurangan data dari $bil_bulat2 dan $bil_bulat3 menggunakan operasi (-).

3.   $aritmatika3 melakukan fungsi aritmatika untuk perkalian data dari $bil_bulat3 dan $bil_bulat1 menggunakan operasi (*).

4.   $aritmatika4 melakukan fungsi aritmatika untuk pembagian data dari $bil_bulat3 dan $bil_bulat2 menggunakan operasi (/).

Hasil output:

Penulisan Bilangan Oktal, Hexadesimal, dan Biner

1.   Untuk penulisan bilangan octal diawali dengan angka 0.

2.   Untuk penulisan bilangan Hexadesimal diawali dengan angka 0x.

3.   Untuk penulisan bilangan Biner diawali dengan angka 0b.

Contoh penulisan:

Perkatikan kode program diatas:

1.   Bilangan decimal 110 kita konversi ke dalam bilangan octal menjadi 156, disertai dengan aturan penulisan ditambahkan 0 diawal menjadi 0156.

2.   Bilangan decimal 110 kita konversi ke dalam bilangan hexadesimal menjadi 6E, disertai dengan aturan penulisan ditambahkan 0x diawal menjadi 0x6E.

3.   Bilangan decimal 110 kita konversi ke dalam bilangan biner menjadi 1101110, disertai dengan aturan penulisan ditambahkan 0b diawal menjadi 0b1101110.

Hasil output :

Posting Komentar

0 Komentar